Sumber foto: Jmexclusives.com
Selama ini masih banyak orang yang belum mengetahui perbedaan antara lamaran dan tunangan. Bahkan tidak sedikit yang menganggapnya sebagai hal yang sama. Padahal keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Bagi kalian yang hendak naik pelaminan, jangan sampai belum tahu mengenai perbedaan lamaran dan tunangan. Sebab sebelum akhirnya resmi menjadi sepasang suami istri, kalian harus menjalani dua prosesi ini.
Lamaran dan tunangan memang memiliki arti yang serupa tapi tak sama. Sebelum mengetahui perbedaannya, mari pahami lebih dulu masing-masing dari proses penting menuju pelaminan ini.
Sumber foto: Arab Weddings
Lamaran adalah momen spesial ketika akhirnya sepasang kekasih memutuskan untuk membawa hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius.
Momen ini ditandai dengan salah satu pasangan dengan berani meminta kekasihnya untuk hidup bersama hingga ajal menjemput. Ini menjadi penanda bahwa pihak pelamar siap untuk menikah.
Pada kesempatan spesial tersebut, biasanya pasangan melakukan upaya terbaik nan kreatif agar sang kekasih merasa menjadi orang paling beruntung sedunia. Mulai dari mempersembahkan sebuah pertunjukan romantis di tempat favorit, hingga berlutut sembari menyodorkan sebuah kotak berisi cincin berlian. Prosesi ini bersifat personal dan pada umumnya tidak melibatkan keluarga kedua belah pihak.
Baca juga : Berapa Harga Cincin Nikah Berlian Emas Putih 3 Gram?
Tak hanya itu, biasanya prosesi ini juga mengandung unsur kejutan. Sehingga ketika salah satu pasangan ingin mengetahui ukuran cincin misalnya, harus dilakukan secara sembunyi-sembunyi agar kekasih tak mengetahui rencana ini.
Jika sang kekasih setuju untuk menikah dan menerima lamaran tersebut. Maka si pelamar akan memasangkan cincin tersebut di jari manis kekasihnya, sebagai pertanda bahwa kini keduanya terikat dalam hubungan yang lebih serius dan siap untuk melangkah ke jenjang pernikahan.
Acara tunangan. Sumber foto: Dok. Pri
Sementara pertunangan atau tunangan merupakan tahapan yang dilakukan setelah lamaran diterima. Proses ini lebih rumit karena melibatkan pertemuan kedua keluarga calon pengantin. Tak jarang calon pengantin juga melakukan prosesi adat di acara pertunangan.
Pada acara pertunangan ini pula, biasanya pihak laki-laki memohon restu kepada keluarga pihak perempuan untuk membawa hubungan ke jenjang perkawinan. Jika restu telah diberikan, tahap selanjutnya adalah penentuan waktu pernikahan.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, prosesi pertunangan melibatkan dua belah pihak keluarga calon mempelai. Ada beberapa rangkaian acara yang dilakukan pada pertunangan. Mulai dari sambutan kedua belah pihak keluarga hingga tukar cincin.
Cek Harga Berlian Hari Ini
Tukar cincin menjadi salah satu prosesi paling penting dalam acara tunangan. Bagian ini merupakan tahap simbolik ‘pengikat’.
Biasanya cincin yang digunakan pada prosesi ini berbeda dengan cincin yang diberikan saat lamaran. Tak hanya itu, dalam beberapa tradisi pun ada yang lebih memilih untuk memberikan perhiasan lain seperti gelang atau pun kalung sebagai tanda pengikat.
Beberapa keluarga juga memiliki adat tambahan seperti menyerahkan seserahan untuk pihak calon mempelai wanita. Seserahan ini pada umumnya berisi barang-barang yang bisa dipakai untuk calon pengantin perempuan seperti skincare, kain, baju, kebaya, sepatu, tas dan lain-lain.
Sumber foto: Fifth Bloom
Prosesi lamaran dan tunangan begitu beraqgam dan pastinya berbeda dalam setiap adat istiadat mau pun budaya. Namun sejak kapan sih lamaran dan tunangan itu ada?
Hal ini berawal dari sejarah pernikahan. Pernikahan telah ada sejak Zaman Batu, sebagai sarana untuk membangun kelompok dan mengatur kelompok yang berbeda. Dengan adanya pernikahan, maka suatu kelompok akan menyambut orang asing menjadi bagian dari mereka. Sehingga kelompok akan semakin besar dan kuat.
Seiring dengan perkembangan zaman, pernikahan akhirnya beralih fungsi menjadi transaksi ekonomi dan politik. Artinya jika seorang wanita berhasil menemukan pria yang baik, maka hal tersebut menjadi bentuk investasi penting bagi kaum wanita. Barulah pada abad ke-18, pernikahan didasarkan pada pasangan yang saling mencintai.
Koleksi cincin Fifth Bloom. Sumber foto: Fifth Bloom
Bukan rahasia lagi, jika orang-orang zaman dahulu menganggap bahwa wanita terlalu emosional untuk mengambil keputusan penting. Itulah mengapa, tradisi-tradisi yang berlaku hingga saat ini masih menganggap bahwa pria adalah pengambil keputusan yang lebih rasional dan berkepala dingin. Termasuk dalam hal lamaran.
Praktik melamar tersebar luas pada Abad Pertengahan. Namun saat itu, masih banyak yang menganggap lamaran dan tunangan sebagai guyonan semata. Bahkan tidak sedikit pria yang memanfaatkan hal ini untuk sekadar mencari alasan agar bisa melakukan hubungan badan dengan calon istrinya. Setelah melihat fenomena tersebut, pihak Gereja menetapkan hukum dan denda kepada para pria yang sengaja meninggalkan wanita setelah ditunangkan.
Lalu darimanakah asal gestur bertekuk lutut saat melamar? Hal tersebut masih menjadi teka-teki hingga saat ini. Namun beberapa sejarawan mengungkap bahwa pososo berlutut ini menyiratkan pengabdian dan kekaguman yang diadopsi dari zaman sebelum abad ke-19.
Indonesia dikenal dengan keragaman budaya dan kepercayaannya. Masyarakat juga memegang teguh nilai-nilai budaya dan tradisi adat yang kaya. Tak sedikit pula yang percaya akan mitos-mitos, termasuk tentang pernikahan, lamaran dan tunangan.
Ternyata bukan hanya di Indonesia, ada juga mitos-mitos seputar pernikahan, tunangan dan lamaran yang juga dipercayai oleh dunia. Apa saja?
Selama ini sering terdengar bahwa pasangan akan merasa sangat bahagia jika dibelikan cincin tunangan seharga tiga kali gaji. Hal ini tentu kurang benar. Ternyata cincin harga tiga kali gaji merupakan bagian dari kampanye toko perhiasan yang disebarkan pada tahun 1930-an silam.
Faktanya, hal terpenting dalam hubungan asmara adalah cinta. Lamaran akan terasa berkesan bukan karena harga cincin, tetapi karena cinta serta ketulusan dari pasangan. Ingat, jangan terlalu boros untuk membeli cincin tunangan karena masih banyak persiapan yang harus dilakukan sebelum pernikahan.
Banyak yang masih menganggap bahwa cincin harus dirahasiakan dari pasangan sebelum melamar. Namun, hal ini tentunya tergantung dari preferensi setiap pasangan.
Tidak ada aturan tertulis yang mengharuskan kalian menyembunyikan cincin terlebih dahulu sebelum melamar. Hal ini berhubungan dengan unsur kejutan saat lamaran. Bisa ada, tetapi kalian juga boleh mendiskusikan hal ini secara langsung dengan pasangan. Sehingga bisa memilih cincin bersama-sama.
Dapatkan rekomendasi cincin tunangan terbaik sesuai budgetmu
Ada yang meyakini bahwa pasangan harus bertunangan selama 18 bulan terlebih dahulu sebelum akhirnya naik pelaminan. Faktanya, hal ini lagi-lagi tergantung preferensi setiap pasangan.
Banyak yang memilih waktu maksimal enam bulan setelah tunangan untuk menikah karena dianggap cukup untuk mempersiapkan pernikahan. Ada pula yang memilih jangka waktu lebih lama untuk mengenal pasangan lebih dalam sebelum akhirnya naik pelaminan.
Nah jika kalian hendak melangsungkan prosesi lamaran dan belum memiliki cincin, yuk intip koleksi cincin berlian Fifth Bloom. Kami menyediakan sederet cincin tunangan berbagai model dengan harga yang ramah di kantong.
Tak hanya itu, kalian juga bisa mendesain cincin tunangan impian kalian sendiri lho. Klik tombol di bawah atau langsung hubungi customer service kami untuk konsultasi kebutuhan perhiasan berlianmu.
Your email address will not be published. required fields are marked *
Name *
Email *
Comment
Terima kasih. Komentar Anda akan muncul 1x24 jam setelah disetujui oleh Admin
Joe Dhon
7 jam lalu
Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.
Official
Joe Dhon
7 jam lalu
Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.